Puluhan Artis Senior Selamatkan PARFI.

Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) dibawah ke kepemimpinan Gatot Brajamusti saat ini dinilai tidak ada kemajuan dan sudah keluar dari jalurnya. PARFI tidak lagi menjadi organisasi profesi yang berisikan artis-artis film.

Oleh karena itu, puluhan artis senior berkumpul untuk membicarakan masa depan PARFI, di antaranya adalah Ray Sahetapy, Mark Sungkar, Robby Sugara, Erna Santoso, Mieke Wijaya, Rima Melati, dan Dorman Borisman. Mereka yang hadir sepakat untuk menggelar kongres di Jakarta. Aktor senior Ray Sahetapy meminta para insan film untuk tegas memperjuangkan PARFI.

"Kita harus bongkar semua kebusukan, agar kita menemukan yang terbaik di situ. Kita harus buka. Jika tak suka dengan ketua (PARFI) yang akan datang, kita bisa bikin organisasi baru," ujarnya saat ditemui dalam acara Reuni Kemerdekaan Artis Film Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada (23/8).

"Aku prihatin dan aku menghimbau semua artis baik senior maupun junior untuk bersatu memperbaiki PARFI kembali ke titahnya. Kalau PARFI sekarang kan anggotanya sulit dipertanggungjawabkan, mana sekarang artis-artis filmnya," tambah aktris lawas Debbie Cynthia Dewi.

Dalam acara tersebut, tidak hanya dihadiri artis senior, tapi hadir pula artis muda di dunia perfilman, seperti Ki Kusumo, Marcella Zalianty, Ardina Rasti dan Adam Jordan. Menurut Ki Kusumo, sudah saatnya PARFI harus kembali sesuai aturan yang ada.

"PARFI harus kembali menjadi anggota profesi yang dipimpin oleh artis, bukan yang lain. Anggotanya pun adalah artis film. Karena cara berpikirnya akan beda, bicara roh, rohnya tentu akan beda. Tapi sekarang PARFI nggak jelas, semuanya nggak kelihatan, tak ada kegiatan. Makanya hari ini semua kita berkumpul salah satu tujuannya ingin mengembalikan PARFI yang lama, PARFI 1956 sesuai aturan yang ada," kata bintang film 308 itu.

Hal yang sama juga diungkapkan Marcella Zalianty. Sebagai generasi muda, Marcella tidak merasa adanya kehadiran PARFI selama ini. "Saya berharap PARFI bisa kembali ke marwah yang sebenarnya, menjadi organisasi profesi yang penuh dan mempunyai pemimpin yang bisa mendengarkan aspirasi tidak saja untuk para anggotanya tapi juga punya manfaat untuk kepentingan film nasional pada umumnya atau untuk para aktor dan aktrisnya," pungkas Marcella.
Previous
Next Post »

Game android online